Sunday, November 23, 2025

Sikap Adil dan Keutamaannya


 

Keutamaan Keadilan (فضائل العدالة) Menurut Ibnu Miskawaih dan Ulama Lainnya

فضائل العدالة
Keutamaan Keadilan

Kajian Menurut Ibnu Miskawaih dan Pandangan Ulama Lainnya

Oleh: Tim Kajian Akhlak Islami

⚖️

Pendahuluan

Keadilan (العدالة) adalah fondasi utama dalam membangun masyarakat yang sejahtera dan harmonis. Konsep ini mencakup keseimbangan, kejujuran, dan perlakuan yang adil dalam segala aspek kehidupan. Dalam tulisan ini, kita akan mengkaji keutamaan keadilan menurut pandangan Ibnu Miskawaih dan ulama lainnya, disertai dengan teks Arab dan terjemahannya.

العدالة أساس الملك و قوام المجتمع، بها تستقيم الأمور و تتحقق السعادة في الدنيا و الآخرة
"Keadilan adalah dasar pemerintahan dan penopang masyarakat, dengannya segala urusan menjadi lurus dan tercapai kebahagiaan di dunia dan akhirat."

Konsep Al-'Adl (العدالة) dalam Islam

Secara bahasa, العدالة berarti keseimbangan, keadilan, dan kejujuran. Secara istilah, ia adalah menempatkan segala sesuatu pada tempatnya yang tepat dan memberikan hak kepada yang berhak menerimanya. Keadilan merupakan salah satu nama dan sifat Allah SWT (العدل), dan manusia diperintahkan untuk meneladaninya.

إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَىٰ وَيَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ ۚ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
"Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Dia melarang dari perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran." (QS. An-Nahl: 90)

Pandangan Ibnu Miskawaih tentang Keadilan

Ibnu Miskawaih, dalam karyanya تهذيب الأخلاق (Penyempurnaan Akhlak), memandang keadilan sebagai puncak dari semua kebajikan. Menurutnya, keadilan adalah keseimbangan antara tiga kekuatan jiwa: kekuatan berpikir (القوة الناطقة), kekuatan amarah (القوة الغضبية), dan kekuatan nafsu (القوة الشهوية).

العدالة هي الاعتدال في القوى النفسية، فهي توزن بين قوة الغضب و قوة الشهوة و قوة العقل
"Keadilan adalah keseimbangan dalam kekuatan-kekuatan jiwa, yaitu menyeimbangkan antara kekuatan amarah, kekuatan nafsu, dan kekuatan akal."

Menurut Ibnu Miskawaih, keadilan memiliki beberapa dimensi:

1. Keadilan terhadap Diri Sendiri

Yaitu menyeimbangkan kebutuhan fisik, mental, dan spiritual. Tidak mengabaikan satu aspek untuk mengutamakan aspek lainnya.

2. Keadilan terhadap Orang Lain

Yaitu memberikan hak setiap orang sesuai dengan kedudukannya, tanpa diskriminasi atau pilih kasih.

3. Keadilan terhadap Alam

Yaitu memanfaatkan sumber daya alam dengan bijak dan tidak merusak lingkungan.

العدل الحقيقي يبدأ من النفس، فمن عدل مع نفسه استطاع أن يعدل مع غيره
"Keadilan sejati bermula dari diri sendiri, barangsiapa berbuat adil terhadap dirinya sendiri, maka dia akan mampu berbuat adil terhadap orang lain."

Pandangan Ulama Lain tentang Keutamaan Keadilan

Imam Al-Ghazali

Imam Al-Ghazali dalam إحياء علوم الدين (Menghidupkan Ilmu-ilmu Agama) menekankan bahwa keadilan adalah syarat utama bagi pemimpin. Menurutnya, seorang pemimpin yang adil akan membawa kemaslahatan bagi seluruh rakyatnya.

يوم القيامة تحت ظل عرش الله سبعة... و إمام عادل
"Pada hari kiamat, tujuh golongan yang akan dinaungi di bawah naungan Arsy Allah... dan pemimpin yang adil." (HR. Bukhari)

Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah

Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah dalam الطرق الحكمية (Jalan-jalan Hikmah) menyebutkan bahwa keadilan adalah fondasi syariat Islam. Menurutnya, seluruh hukum Islam bertujuan untuk mewujudkan keadilan dalam masyarakat.

"Keadilan adalah tonggak langit dan bumi. Apabila keadilan ditegakkan, maka langit dan bumi akan tegak."
- Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah

Imam Nawawi

Dalam رياض الصالحين (Taman Orang-orang Shalih), Imam Nawawi mengumpulkan berbagai hadis yang menjelaskan keutamaan keadilan. Menurutnya, keadilan adalah ciri orang mukmin sejati.

إن المقسطين عند الله على منابر من نور عن يمين الرحمن عز وجل - وكلتا يديه يمين - الذين يعدلون في حكمهم وأهليهم وما ولوا
"Sesungguhnya orang-orang yang adil di sisi Allah berada di atas mimbar dari cahaya di sebelah kanan Ar-Rahman 'Azza wa Jalla - dan kedua tangan-Nya adalah kanan - yaitu orang-orang yang berbuat adil dalam keputusan mereka, terhadap keluarga mereka, dan terhadap apa yang mereka pimpin." (HR. Muslim)

Bentuk-Bentuk Keadilan dalam Kehidupan

Keadilan dalam Hukum

Memberlakukan hukum secara sama kepada semua orang tanpa memandang status sosial, ekonomi, atau latar belakang.

Keadilan Ekonomi

Distribusi kekayaan yang merata dan memberikan hak ekonomi kepada yang berhak.

Keadilan Sosial

Perlakuan yang sama dalam masyarakat dan menghilangkan diskriminasi.

Keutamaan Menegakkan Keadilan

Mendapatkan Kedudukan Tinggi di Sisi Allah

Orang yang adil akan mendapatkan tempat khusus di sisi Allah SWT.

Menciptakan Masyarakat yang Stabil

Keadilan menciptakan stabilitas sosial dan mencegah konflik.

Mendapatkan Keberkahan dalam Hidup

Masyarakat yang adil akan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.

Menjadi Teladan yang Baik

Orang yang adil akan menjadi contoh bagi generasi berikutnya.

1. Mendapatkan Naungan Allah di Hari Kiamat

Rasulullah SAW menyebutkan bahwa pemimpin yang adil termasuk golongan yang akan mendapatkan naungan Allah di hari kiamat.

سبعة يظلهم الله في ظله يوم لا ظل إلا ظله... وإمام عادل
"Tujuh golongan yang akan dinaungi Allah dalam naungan-Nya pada hari ketika tidak ada naungan kecuali naungan-Nya... dan pemimpin yang adil." (HR. Bukhari dan Muslim)

2. Mendekatkan Diri kepada Allah

Berbuat adil adalah bentuk ketaatan kepada perintah Allah dan mendekatkan diri kepada-Nya.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ بِالْقِسْطِ شُهَدَاءَ لِلَّهِ وَلَوْ عَلَىٰ أَنفُسِكُمْ أَوِ الْوَالِدَيْنِ وَالْأَقْرَبِينَ
"Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapak dan kaum kerabatmu." (QS. An-Nisa: 135)

3. Mewujudkan Kedamaian dalam Masyarakat

Keadilan menciptakan rasa aman dan kedamaian dalam masyarakat, karena setiap orang merasa diperlakukan dengan adil.

بالعدل تصلح الرعية و تستقر البلاد
"Dengan keadilan, rakyat menjadi baik dan negeri menjadi stabil."

Cara Menerapkan Keadilan dalam Kehidupan Sehari-hari

1. Berlaku Adil dalam Keluarga

Bersikap adil terhadap semua anggota keluarga, terutama dalam memberikan perhatian dan kasih sayang.

فَاتَّقُوا اللَّهَ وَأَصْلِحُوا ذَاتَ بَيْنِكُمْ
"Maka bertakwalah kepada Allah dan perbaikilah hubungan di antara sesamamu." (QS. Al-Anfal: 1)

2. Berlaku Adil dalam Bermuamalah

Bersikap jujur dalam transaksi ekonomi dan tidak menzalimi orang lain.

3. Berlaku Adil dalam Memberikan Kesaksian

Memberikan kesaksian yang jujur dan objektif, meskipun bertentangan dengan kepentingan pribadi.

4. Berlaku Adil dalam Memutuskan Perkara

Jika memiliki wewenang untuk memutuskan suatu perkara, maka putuskanlah dengan adil tanpa memandang siapa pun.

وَإِذَا حَكَمْتُم بَيْنَ النَّاسِ أَن تَحْكُمُوا بِالْعَدْلِ
"Dan apabila kamu memutuskan perkara di antara manusia, hendaklah kamu memutuskan dengan adil." (QS. An-Nisa: 58)

Tantangan dalam Menegakkan Keadilan

Menegakkan keadilan tidak selalu mudah. Beberapa tantangan yang sering dihadapi antara lain:

  • Tekanan dari pihak yang memiliki kekuasaan atau kepentingan
  • Keterbatasan informasi yang objektif
  • Pengaruh emosi dan hubungan personal
  • Ketakutan akan konsekuensi dari keputusan yang diambil

Namun, seorang muslim harus mengutamakan keadilan di atas segala-galanya, karena itu adalah perintah Allah SWT.

Kesimpulan

Keadilan (العدالة) adalah prinsip fundamental dalam Islam yang memiliki kedudukan sangat tinggi. Menurut Ibnu Miskawaih dan ulama lainnya, keadilan bukan hanya tentang memberikan hak kepada yang berhak, tetapi juga tentang menciptakan keseimbangan dalam segala aspek kehidupan. Keutamaan menegakkan keadilan sangat banyak, termasuk mendapatkan naungan Allah di hari kiamat, mendekatkan diri kepada Allah, dan mewujudkan kedamaian dalam masyarakat.

Dengan memahami konsep keadilan secara komprehensif dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, seorang muslim dapat menjadi agen perubahan yang membawa kebaikan bagi dirinya, keluarganya, dan masyarakat secara keseluruhan.

لَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلَنَا بِالْبَيِّنَاتِ وَأَنزَلْنَا مَعَهُمُ الْكِتَابَ وَالْمِيزَانَ لِيَقُومَ النَّاسُ بِالْقِسْطِ
"Sungguh, Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan Kami turunkan bersama mereka Kitab dan neraca (keadilan) agar manusia dapat melaksanakan keadilan." (QS. Al-Hadid: 25)

No comments:

Post a Comment

Sikap Apatis menurut Imam Alghazali