Pages

Friday, November 21, 2025

Sifat Iffah dan Keutamaannya


 

Keutamaan Menjaga Kesucian (فضائل العفة) Menurut Ibnu Miskawaih dan Ulama Lainnya

فضائل العفة
Keutamaan Menjaga Kesucian

Kajian Menurut Ibnu Miskawaih dan Pandangan Ulama Lainnya

Oleh: Tim Kajian Akhlak Islami

Pendahuluan

Kesucian (العفة) adalah salah satu akhlak mulia yang sangat dianjurkan dalam Islam. Konsep ini mencakup kesucian hati, pikiran, perkataan, dan perbuatan dari segala hal yang haram dan tercela. Dalam tulisan ini, kita akan mengkaji keutamaan menjaga kesucian menurut pandangan Ibnu Miskawaih dan ulama lainnya, disertai dengan teks Arab dan terjemahannya.

إن العفة من أجلِّ الأخلاق الإسلامية وأنبلها، فهي تحفظ الإنسان من الوقوع في الرذائل وتقربه إلى الله تعالى
"Sesungguhnya kesucian adalah termasuk akhlak Islam yang paling mulia dan termulia, ia menjaga manusia dari terjatuh dalam kehinaan dan mendekatkannya kepada Allah Ta'ala."

Konsep Al-'Iffah (العفة) dalam Islam

Secara bahasa, العفة berarti menahan diri dari sesuatu yang tidak baik. Secara istilah, ia adalah sikap menahan diri dari hal-hal yang diharamkan Allah, baik berupa pandangan, perkataan, atau perbuatan. Kesucian mencakup berbagai aspek kehidupan, termasuk kesucian dalam mencari rezeki, pergaulan, dan menjaga harga diri.

وَالْحَافِظِينَ فُرُوجَهُمْ وَالْحَافِظَاتِ وَالذَّاكِرِينَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا
"Dan orang-orang yang memelihara kemaluannya, dan orang-orang yang memelihara (kemaluannya), dan orang-orang yang banyak menyebut nama Allah, dan orang-orang yang (banyak) menyebut (nama Allah), Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar." (QS. Al-Ahzab: 35)

Pandangan Ibnu Miskawaih tentang Kesucian

Ibnu Miskawaih, dalam karyanya تهذيب الأخلاق (Penyempurnaan Akhlak), memandang kesucian sebagai salah satu pilar utama dalam membangun karakter mulia. Menurutnya, kesucian adalah kekuatan jiwa yang mampu mengendalikan hawa nafsu dan mengarahkannya kepada hal-hal yang terpuji.

العفة هي الاعتدال في قوة الشهوة، وهي القوة التي بها يكف الإنسان عن ملاذّ الدنيا المحظورة
"Kesucian adalah keseimbangan dalam kekuatan syahwat, yaitu kekuatan yang dengannya manusia menahan diri dari kenikmatan dunia yang terlarang."

Menurut Ibnu Miskawaih, kesucian memiliki beberapa tingkat:

1. Kesucian Dasar (العفة الأساسية)

Yaitu menahan diri dari hal-hal yang jelas-jelas haram. Tingkat ini merupakan fondasi bagi tingkat kesucian yang lebih tinggi.

2. Kesucian Menengah (العفة المتوسطة)

Yaitu menahan diri dari hal-hal yang syubhat (samar) dan berlebihan dalam hal yang mubah.

3. Kesucian Tinggi (العفة العالية)

Yaitu menahan diri dari hal-hal yang dapat melalaikan dari mengingat Allah, meskipun hal tersebut diperbolehkan.

إن العفة الحقيقية ليست مجرد كفّ الجوارح عن المحرمات، بل هي كفّ القلب عن التعلق بغير الله تعالى
"Sesungguhnya kesucian yang sejati bukan hanya menahan anggota tubuh dari hal-hal yang haram, tetapi juga menahan hati dari keterikatan kepada selain Allah Ta'ala."

Pandangan Ulama Lain tentang Keutamaan Kesucian

Imam Al-Ghazali

Imam Al-Ghazali dalam إحياء علوم الدين (Menghidupkan Ilmu-ilmu Agama) menekankan bahwa kesucian adalah pondasi dari semua akhlak mulia. Menurutnya, orang yang suci jiwanya akan mudah mencapai ma'rifatullah (mengenal Allah).

العفة زينة النفس وبهجة الروح، بها يعلو الإنسان على شهوات الدنيا ويرتقي إلى عالم الملكوت
"Kesucian adalah perhiasan jiwa dan kebahagiaan ruh, dengannya manusia mengatasi syahwat dunia dan naik ke alam malakut."

Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah

Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah dalam مدارج السالكين (Tangga-tangga Para Penempuh Jalan) menyebutkan bahwa kesucian membawa ketenangan hati dan menjauhkan dari berbagai penyakit sosial. Menurutnya, orang yang menjaga kesucian akan dilimpahi keberkahan dalam hidupnya.

"Kesucian adalah perisai yang melindungi seorang muslim dari api neraka dan mendekatkannya kepada surga."
- Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah

Imam Nawawi

Dalam رياض الصالحين (Taman Orang-orang Shalih), Imam Nawawi mengumpulkan berbagai hadis yang menjelaskan keutamaan menjaga kesucian. Menurutnya, kesucian adalah ciri orang mukmin sejati.

من يضمن لي ما بين لحييه وما بين رجليه أضمن له الجنة
"Barangsiapa yang menjamin untukku apa yang ada di antara dua janggutnya (mulut) dan apa yang ada di antara dua kakinya (kemaluan), maka aku jamin baginya surga." (HR. Bukhari)

Keutamaan Menjaga Kesucian

1. Mendapatkan Perlindungan Allah

Orang yang menjaga kesucian akan mendapatkan perlindungan khusus dari Allah SWT dalam kehidupan dunia dan akhirat.

إن الله يحب العفيف المتعفف
"Sesungguhnya Allah mencintai orang yang suci dan menjaga kesuciannya." (HR. Muslim)

2. Mendapatkan Kemuliaan di Dunia dan Akhirat

Kesucian memberikan kemuliaan kepada pemiliknya, baik dalam kehidupan dunia maupun akhirat.

إنكم ستلقون بعدي أثرة فاصبروا حتى تلقوني على الحوض
"Sesungguhnya kalian akan mengalami setelahku masa yang penuh dengan ketamakan, maka bersabarlah sampai kalian menemuiku di telaga (surga)." (HR. Bukhari dan Muslim)

3. Mendapatkan Pahala yang Besar

Allah menjanjikan pahala yang besar bagi orang yang menjaga kesucian, termasuk ampunan dan surga.

وَسَارِعُوا إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ
"Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa." (QS. Ali Imran: 133)

Cara Mengamalkan Kesucian dalam Kehidupan

1. Menjaga Pandangan

Rasulullah SAW bersabda:

كتب على ابن آدم نصيبه من الزنا، مدرك ذلك لا محالة: فالعينان زناهما النظر، والأذنان زناهما الاستماع، واللسان زناه الكلام، واليد زناها البطش، والرجل زناها الخطا، والقلب يهوى ويتمنى، ويصدق ذلك الفرج أو يكذبه
"Telah ditetapkan atas anak Adam bagiannya dari zina, yang pasti akan diraihnya: Kedua mata berzina dengan memandang, kedua telinga berzina dengan mendengar, lisan berzina dengan berbicara, tangan berzina dengan memukul, kaki berzina dengan melangkah, dan hati berkeinginan dan berangan-angan, sedangkan kemaluan yang membenarkan atau mendustakan semua itu." (HR. Bukhari dan Muslim)

2. Menjaga Lisan

Menjaga lisan dari perkataan kotor, ghibah, dan fitnah merupakan bagian dari kesucian.

3. Menjaga Pergaulan

Memilih teman yang baik dan menghindari pergaulan yang dapat merusak kesucian.

4. Menjaga Hati

Membersihkan hati dari iri, dengki, dan penyakit hati lainnya yang dapat merusak kesucian jiwa.

ألا وإن في الجسد مضغة إذا صلحت صلح الجسد كله، وإذا فسدت فسد الجسد كله، ألا وهي القلب
"Ketahuilah, sesungguhnya di dalam jasad terdapat segumpal daging, jika ia baik maka baiklah seluruh jasad, dan jika ia rusak maka rusaklah seluruh jasad. Ketahuilah, ia adalah hati." (HR. Bukhari dan Muslim)

Kesimpulan

Kesucian (العفة) adalah akhlak mulia yang memiliki kedudukan tinggi dalam Islam. Menurut Ibnu Miskawaih dan ulama lainnya, kesucian bukan sekadar menahan diri dari hal-hal yang haram, tetapi juga menjaga keseimbangan jiwa dan mengarahkannya kepada hal-hal yang terpuji. Keutamaan menjaga kesucian sangat banyak, termasuk mendapatkan perlindungan Allah, kemuliaan di dunia dan akhirat, serta pahala yang besar.

Dengan memahami konsep kesucian secara komprehensif dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, seorang muslim dapat mencapai derajat takwa yang tinggi dan meraih ridha Allah SWT.

قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّاهَا . وَقَدْ خَابَ مَنْ دَسَّاهَا
"Sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya." (QS. Asy-Syams: 9-10)

No comments:

Post a Comment