فضائل العفة
Keutamaan Menjaga Kesucian
Kajian Menurut Ibnu Miskawaih dan Pandangan Ulama Lainnya
Pendahuluan
Kesucian (العفة) adalah salah satu akhlak mulia yang sangat dianjurkan dalam Islam. Konsep ini mencakup kesucian hati, pikiran, perkataan, dan perbuatan dari segala hal yang haram dan tercela. Dalam tulisan ini, kita akan mengkaji keutamaan menjaga kesucian menurut pandangan Ibnu Miskawaih dan ulama lainnya, disertai dengan teks Arab dan terjemahannya.
Konsep Al-'Iffah (العفة) dalam Islam
Secara bahasa, العفة berarti menahan diri dari sesuatu yang tidak baik. Secara istilah, ia adalah sikap menahan diri dari hal-hal yang diharamkan Allah, baik berupa pandangan, perkataan, atau perbuatan. Kesucian mencakup berbagai aspek kehidupan, termasuk kesucian dalam mencari rezeki, pergaulan, dan menjaga harga diri.
Pandangan Ibnu Miskawaih tentang Kesucian
Ibnu Miskawaih, dalam karyanya تهذيب الأخلاق (Penyempurnaan Akhlak), memandang kesucian sebagai salah satu pilar utama dalam membangun karakter mulia. Menurutnya, kesucian adalah kekuatan jiwa yang mampu mengendalikan hawa nafsu dan mengarahkannya kepada hal-hal yang terpuji.
Menurut Ibnu Miskawaih, kesucian memiliki beberapa tingkat:
1. Kesucian Dasar (العفة الأساسية)
Yaitu menahan diri dari hal-hal yang jelas-jelas haram. Tingkat ini merupakan fondasi bagi tingkat kesucian yang lebih tinggi.
2. Kesucian Menengah (العفة المتوسطة)
Yaitu menahan diri dari hal-hal yang syubhat (samar) dan berlebihan dalam hal yang mubah.
3. Kesucian Tinggi (العفة العالية)
Yaitu menahan diri dari hal-hal yang dapat melalaikan dari mengingat Allah, meskipun hal tersebut diperbolehkan.
Pandangan Ulama Lain tentang Keutamaan Kesucian
Imam Al-Ghazali
Imam Al-Ghazali dalam إحياء علوم الدين (Menghidupkan Ilmu-ilmu Agama) menekankan bahwa kesucian adalah pondasi dari semua akhlak mulia. Menurutnya, orang yang suci jiwanya akan mudah mencapai ma'rifatullah (mengenal Allah).
Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah
Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah dalam مدارج السالكين (Tangga-tangga Para Penempuh Jalan) menyebutkan bahwa kesucian membawa ketenangan hati dan menjauhkan dari berbagai penyakit sosial. Menurutnya, orang yang menjaga kesucian akan dilimpahi keberkahan dalam hidupnya.
"Kesucian adalah perisai yang melindungi seorang muslim dari api neraka dan mendekatkannya kepada surga."
Imam Nawawi
Dalam رياض الصالحين (Taman Orang-orang Shalih), Imam Nawawi mengumpulkan berbagai hadis yang menjelaskan keutamaan menjaga kesucian. Menurutnya, kesucian adalah ciri orang mukmin sejati.
Keutamaan Menjaga Kesucian
1. Mendapatkan Perlindungan Allah
Orang yang menjaga kesucian akan mendapatkan perlindungan khusus dari Allah SWT dalam kehidupan dunia dan akhirat.
2. Mendapatkan Kemuliaan di Dunia dan Akhirat
Kesucian memberikan kemuliaan kepada pemiliknya, baik dalam kehidupan dunia maupun akhirat.
3. Mendapatkan Pahala yang Besar
Allah menjanjikan pahala yang besar bagi orang yang menjaga kesucian, termasuk ampunan dan surga.
Cara Mengamalkan Kesucian dalam Kehidupan
1. Menjaga Pandangan
Rasulullah SAW bersabda:
2. Menjaga Lisan
Menjaga lisan dari perkataan kotor, ghibah, dan fitnah merupakan bagian dari kesucian.
3. Menjaga Pergaulan
Memilih teman yang baik dan menghindari pergaulan yang dapat merusak kesucian.
4. Menjaga Hati
Membersihkan hati dari iri, dengki, dan penyakit hati lainnya yang dapat merusak kesucian jiwa.
Kesimpulan
Kesucian (العفة) adalah akhlak mulia yang memiliki kedudukan tinggi dalam Islam. Menurut Ibnu Miskawaih dan ulama lainnya, kesucian bukan sekadar menahan diri dari hal-hal yang haram, tetapi juga menjaga keseimbangan jiwa dan mengarahkannya kepada hal-hal yang terpuji. Keutamaan menjaga kesucian sangat banyak, termasuk mendapatkan perlindungan Allah, kemuliaan di dunia dan akhirat, serta pahala yang besar.
Dengan memahami konsep kesucian secara komprehensif dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, seorang muslim dapat mencapai derajat takwa yang tinggi dan meraih ridha Allah SWT.

No comments:
Post a Comment