Pages

Saturday, November 8, 2025

Sifat Bangga Diri yang merusak jiwa


 

Ujub: Bahaya Kagum Diri Sendiri dalam Pandangan Imam Al-Ghazali

Ujub: Bahaya Kagum Diri Sendiri

العُجب وآثاره المدمرة على النفس

Mengenal Sifat Merusak dalam Pandangan Imam Al-Ghazali

Ujub atau 'ajaibu merupakan salah satu penyakit hati yang sangat halus namun berdampak besar. Imam Al-Ghazali dalam kitab Ihya Ulumuddin mengupas tuntas bahaya sifat ini yang sering kali tidak disadari oleh banyak orang. Mari kita telusuri lebih dalam tentang sifat ujub, penyebab, bahaya, dan cara mengatasinya.

Apa Itu Sifat Ujub?

العُجْبُ هُوَ إِعْجَابُ الْمَرْءِ بِنَفْسِهِ حَتَّى يَرَى أَنَّ لَهُ فَضْلاً عَلَى غَيْرِهِ
"Ujub adalah kekaguman seseorang terhadap dirinya sendiri hingga ia melihat bahwa dirinya memiliki kelebihan atas orang lain."
Penjelasan Imam Al-Ghazali

Imam Al-Ghazali mendefinisikan ujub sebagai "perasaan kagum terhadap diri sendiri yang membuat seseorang merasa memiliki kelebihan dibanding orang lain." Ujub merupakan salah satu penyakit hati yang sangat berbahaya karena dapat merusak seluruh amal kebaikan seseorang tanpa disadari.

Ujub berbeda dengan syukur. Syukur adalah pengakuan bahwa segala nikmat berasal dari Allah, sedangkan ujub adalah anggapan bahwa kelebihan yang dimiliki berasal dari diri sendiri.

Penyebab Munculnya Sifat Ujub

Menurut Imam Al-Ghazali, ada beberapa faktor yang mendorong munculnya sifat ujub:

  • Kebodohan terhadap hakikat diri - Tidak menyadari bahwa semua kemampuan berasal dari Allah
  • Lupa asal-usul penciptaan - Melupakan bahwa manusia diciptakan dari tanah yang hina
  • Terlalu fokus pada kelebihan diri - Sering membandingkan diri dengan orang yang lebih rendah
  • Kurang bergaul dengan orang shaleh - Tidak memiliki tolak ukur yang benar tentang kesempurnaan
  • Banyak dipuji - Mendengar pujian terus-menerus tanpa filter

Kriteria dan Tanda-Tanda Ujub

Tanda-Tanda Ujub Menurut Al-Ghazali

Imam Al-Ghazali menjelaskan beberapa tanda seseorang terjangkit penyakit ujub:

  • Merasa bangga dengan amal ibadah yang dilakukan
  • Menganggap remeh orang lain yang dianggap kurang beribadah
  • Sulit menerima kritik dan nasihat
  • Merasa paling benar dalam pendapatnya
  • Sering menyebut-nyebut kebaikan diri sendiri
  • Merasa tidak perlu belajar lagi karena merasa sudah cukup ilmu
  • Merasa paling layak untuk memimpin

Faktor Pendukung yang Memperbesar Ujub

Beberapa kondisi yang dapat memperkuat dan memperbesar sifat ujub:

  • Kedudukan dan jabatan - Semakin tinggi jabatan, semakin rentan terhadap ujub
  • Kekayaan dan harta benda - Harta dapat menimbulkan rasa superioritas
  • Kecerdasan dan ilmu pengetahuan - Ilmu tanpa tarbiyah ruhani dapat menimbulkan kesombongan
  • Keturunan dan nasab - Menganggap diri lebih mulia karena garis keturunan
  • Banyak pengikut - Popularitas dapat memperkuat perasaan ujub

Bahaya dan Konsekuensi Ujub

مَنْ أَعْجَبَتْهُ نَفْسُهُ فَقَدْ هَلَكَ
"Barangsiapa yang terkagum-kagum dengan dirinya sendiri, maka dia telah celaka."

Imam Al-Ghazali memperingatkan bahaya ujub yang sangat serius:

  • Menghapus pahala amal shaleh - Amal yang dilakukan dengan ujub menjadi sia-sia
  • Menutup pintu hidayah - Hati yang dipenuhi ujub sulit menerima kebenaran
  • Mendatangkan murka Allah - Allah membenci orang yang sombong
  • Menjadi sebab kehinaan - Allah akan menghinakan orang yang ujub
  • Merusak hubungan sosial - Sulit diterima dalam pergaulan
  • Menutup akses kepada ilmu - Tidak mau belajar dari orang lain

Efek Merusak Ujub dalam Kehidupan

Ujub memiliki dampak negatif yang luas dalam berbagai aspek kehidupan:

Dalam Ibadah

  • Ibadah menjadi tidak ikhlas
  • Merasa lebih shaleh dari orang lain
  • Mengurangi kekhusyukan dalam beribadah

Dalam Bermasyarakat

  • Sulit bekerja sama dengan orang lain
  • Mudah merendahkan orang lain
  • Menimbulkan permusuhan dan iri hati

Dalam Menuntut Ilmu

  • Berhenti belajar karena merasa sudah pandai
  • Sulit menerima kebenaran dari orang lain
  • Ilmu tidak memberikan manfaat

Cara Mengatasi Sifat Ujub

وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ يَحُولُ بَيْنَ الْمَرْءِ وَقَلْبِهِ
"Dan ketahuilah bahwa Allah membatasi antara manusia dan hatinya." (QS. Al-Anfal: 24)
Terapi Ujub Menurut Al-Ghazali

Imam Al-Ghazali memberikan beberapa solusi untuk mengobati penyakit ujub:

  • Mengenal Allah dengan benar - Menyadari bahwa semua kelebihan berasal dari-Nya
  • Mengenal diri sendiri - Menyadari asal penciptaan dari tanah dan akan kembali menjadi tanah
  • Banyak bergaul dengan orang shaleh - Agar memiliki tolak ukur yang benar
  • Selalu melihat ke atas dalam hal agama - Bandingkan diri dengan orang yang lebih shaleh
  • Mengingat ajal dan kematian - Semua kelebihan duniawi akan berakhir
  • Memohon perlindungan kepada Allah - Berdoa agar dijauhkan dari sifat ujub
  • Menyembunyikan amal shaleh - Tidak menceritakan kebaikan diri sendiri

Ujub adalah penyakit hati yang halus namun sangat berbahaya. Ia dapat merusak amal shaleh yang telah dikumpulkan bertahun-tahun. Dengan memahami hakikat ujub menurut Imam Al-Ghazali, kita dapat lebih waspada terhadap bahayanya dan berusaha membersihkan hati dari penyakit ini.

Mari kita senantiasa memohon perlindungan kepada Allah dari sifat ujub dan segala bentuk kesombongan, serta berusaha untuk selalu rendah hati di hadapan-Nya dan sesama makhluk.

© 2023 Blog Kajian Islam. Semua hak dilindungi.

Referensi utama: Ihya Ulumuddin karya Imam Al-Ghazali

No comments:

Post a Comment