Sifat Tama' Menurut Imam Al-Ghazali: Pengertian, Bahaya dan Cara Mengatasinya
Dalam kitab-kitab tasawuf, Imam Al-Ghazali banyak membahas tentang penyakit-penyakit hati yang dapat menghambat seseorang dari mendekatkan diri kepada Allah SWT. Salah satu penyakit hati yang beliau bahas secara mendalam adalah sifat Tama' atau serakah. Sifat ini termasuk dalam kategori akhlak madzmumah (akhlak tercela) yang harus dihindari oleh setiap muslim.
Apa Itu Sifat Tama'?
Menurut Imam Al-Ghazali, Tama' adalah sifat berlebihan dalam mencintai dan menginginkan harta duniawi. Orang yang memiliki sifat ini tidak pernah merasa puas dengan apa yang telah dimilikinya, selalu menginginkan lebih, dan cenderung menghalalkan segala cara untuk mendapatkan apa yang diinginkannya.
Dalam Ihya' Ulumuddin, Al-Ghazali menjelaskan bahwa tama' berasal dari hati yang lemah imannya dan kurangnya tawakal kepada Allah. Seseorang yang tama' seolah-olah tidak percaya bahwa rezeki telah dijamin oleh Allah, sehingga ia terus menerus mengejar dunia dengan cara yang tidak terpuji.
Bahaya dan Dampak Negatif Sifat Tama'
Imam Al-Ghazali mengidentifikasi beberapa bahaya serius dari sifat tama':
- Melalaikan kewajiban kepada Allah - Terlalu sibuk mengejar dunia hingga melupakan ibadah dan kewajiban agama.
- Menghalalkan yang haram - Karena ingin cepat kaya, seseorang bisa tergoda untuk melakukan praktik riba, korupsi, atau menipu.
- Merusak hubungan sosial - Sifat serakah dapat menimbulkan iri hati, permusuhan, dan perpecahan dalam masyarakat.
- Menyebabkan stress dan kegelisahan - Tidak pernah merasa puas dengan apa yang dimiliki akan membuat hati selalu gelisah.
- Melupakan kehidupan akhirat - Terlalu fokus pada dunia hingga melupakan persiapan untuk kehidupan yang kekal di akhirat.
Cara Mengatasi Sifat Tama' Menurut Al-Ghazali
Imam Al-Ghazali tidak hanya mengidentifikasi masalah, tetapi juga memberikan solusi untuk mengatasi sifat tama':
- Memperkuat keyakinan tentang rezeki - Meyakini bahwa rezeki telah dijamin oleh Allah dan tidak akan tertukar.
- Banyak bersyukur - Mensyukuri apa yang telah dimiliki akan menumbuhkan rasa cukup (qana'ah).
- Memperbanyak zikir dan ibadah - Dengan mendekatkan diri kepada Allah, hati akan menjadi tenang dan tidak mudah tergoda dunia.
- Mengingat kematian - Sadar bahwa kehidupan dunia hanya sementara akan mengurangi ketergantungan pada harta.
- Bergaul dengan orang-orang shaleh - Lingkungan yang baik akan mempengaruhi pola pikir dan perilaku kita.
Tama' dalam Konteks Kehidupan Modern
Di era konsumerisme seperti sekarang, sifat tama' semakin mudah menjangkiti manusia. Iklan-iklan yang menggoda, gaya hidup hedonis, dan tekanan sosial untuk tampil mewah membuat banyak orang terjebak dalam lingkaran keserakahan. Padahal, kebahagiaan sejati tidak terletak pada seberapa banyak harta yang dikumpulkan, tetapi pada seberapa tenang hati dalam mensyukuri nikmat Allah.
Kesimpulan
Sifat tama' menurut Imam Al-Ghazali adalah penyakit hati yang berbahaya karena dapat merusak hubungan dengan Allah dan sesama manusia. Dengan memahami hakikat dunia sebagai sarana ibadah, bukan tujuan akhir, serta senantiasa melatih diri untuk bersyukur dan bertawakal, kita dapat terhindar dari jerat keserakahan ini. Mari kita renungkan nasihat Al-Ghazali: "Dunia ini ibarat jembatan, bukan tujuan. Manfaatkanlah untuk menyeberang, jangan sampai engkau terpaku di atasnya."

No comments:
Post a Comment