Pages

Monday, March 3, 2025

Kritikan Tajam Imam Al Ghazali terhadap Filsafat

 

13 Kritikan Imam Al-Ghazali Terhadap Filsafat

13 Kritikan Imam Al-Ghazali Terhadap Filsafat

"Banyak filsuf yang tersesat karena mengandalkan akal semata, tanpa bimbingan wahyu."
— Imam Al-Ghazali

1. Kekekalan Alam

Al-Ghazali menolak pendapat filsuf bahwa alam bersifat kekal. Menurutnya, alam diciptakan Allah dari ketiadaan (creatio ex nihilo).

2. Pengetahuan Tuhan yang Terbatas

Filsuf beranggapan Tuhan hanya mengetahui hal universal. Al-Ghazali menegaskan Tuhan mengetahui segala detail, termasuk partikular.

3. Penolakan Kebangkitan Jasmani

Filsuf menganggap kebangkitan hanya bersifat spiritual. Al-Ghazali menekankan kebangkitan fisik sesuai ajaran Islam.

4. Hukum Kausalitas

Kritik terhadap konsep sebab-akibat yang dianggap alami. Menurut Al-Ghazali, semua terjadi karena kehendak langsung Tuhan.

5. Penolakan Sifat Tuhan

Filsuf cenderung menafikan sifat Tuhan. Al-Ghazali mempertahankan sifat-sifat Allah seperti Maha Mengetahui dan Maha Kuasa.

6. Kekekalan Jiwa

Filsuf meyakini jiwa bersifat abadi secara mandiri. Al-Ghazali menyatakan jiwa diciptakan dan bergantung pada Tuhan.

7. Penolakan Keniscayaan Kenabian

Filsuf meragukan kebutuhan manusia pada nabi. Al-Ghazali menegaskan kenabian adalah keharusan untuk membimbing umat.

8. Penyangkalan Mukjizat

Filsuf menganggap mukjizat mustahil karena melawan hukum alam. Al-Ghazali menyatakan Tuhan berkuasa mengubah hukum tersebut.

9. Kesalahpahaman tentang Akhirat

Konsep kebahagiaan akhirat versi filsuf dianggap abstrak. Al-Ghazali mengutamakan deskripsi Al-Qur'an tentang surga dan neraka.

10. Ketergantungan Berlebihan pada Logika

Filsuf mengabaikan batas akal manusia. Al-Ghazali menekankan perlunya integrasi akal, hati, dan wahyu.

11. Tafsir Metaforis yang Ekstrem

Filsuf menafsirkan ayat Al-Qur'an secara metaforis hingga mengabaikan makna literal. Al-Ghazali menentang hal ini.

12. Merusak Aqidah Umat

Pemikiran filsuf dianggap membahayakan keyakinan awam. Al-Ghazali menyerukan perlindungan aqidah umat.

13. Menyebabkan Kekacauan Sosial

Filsafat yang skeptis dapat meruntuhkan tatanan masyarakat. Al-Ghazali memprioritaskan keharmonisan sosial.

No comments:

Post a Comment