Pages

Thursday, March 6, 2025

Kenali Kategori makanan, agar hidup sehat

 

Sifat Makanan: Kering, Basah, Dingin, Panas

🍲 Sifat Makanan: Kering, Basah, Dingin, & Panas

🌵 KERING

Karakteristik: Minim kandungan air, tekstur padat

Contoh:

  • Keripik
  • Biskuit
  • Roti panggang

Efek: Menyerap kelembapan tubuh, cocok untuk iklim lembap

💧 BASAH

Karakteristik: Tinggi kandungan air, berkuah/lembek

Contoh:

  • Sop
  • Bubur
  • Buah segar

Efek: Melembapkan tubuh, baik untuk pencernaan

❄️ DINGIN

Karakteristik: Suhu rendah atau bersifat mendinginkan

Contoh:

  • Es krim
  • Salad
  • Timun

Efek: Meredakan panas dalam, kurangi konsumsi berlebihan

🔥 PANAS

Karakteristik: Suhu tinggi atau bersifat menghangatkan

Contoh:

  • Sup panas
  • Jahe
  • Daging panggang

Efek: Meningkatkan sirkulasi darah, hindari saat demam

💡 Keseimbangan sifat makanan penting untuk menjaga kesehatan sesuai kebutuhan tubuh!

Syakal dalam Ilmu Mantiq

 

4 Syakal Ilmu Mantik dan Contohnya

4 Syakal dalam Ilmu Mantik (Logika Islam)

1. Hamdalah (Kulliyyah Mujabbah)

Penjelasan: Pernyataan universal afirmatif (semua A adalah B).

Contoh: "Semua manusia adalah makhluk berpikir."

2. Salb (Kulliyyah Salbiyyah)

Penjelasan: Pernyataan universal negatif (tidak ada A yang adalah B).

Contoh: "Tidak ada batu yang hidup."

3. Ta’addud (Juz'iyyah Mujabbah)

Penjelasan: Pernyataan partikular afirmatif (sebagian A adalah B).

Contoh: "Sebagian hewan adalah karnivora."

4. Tajnīs (Juz'iyyah Salbiyyah)

Penjelasan: Pernyataan partikular negatif (sebagian A bukan B).

Contoh: "Sebagian burung tidak bisa terbang."

Ilmu mantik membantu menyusun argumen logis berdasarkan kategori di atas untuk menghindari kesalahan berpikir (fallacy).

Tentang Imam Sanusi dan Kitabnya

 

Mengenal Kitab Mukhtasar Karya Imam Sanusi: Ringkasan dan Pokok Ajaran

Pengantar

Kitab Mukhtasar (المختصر) karya Imam Abu Abdullah Muhammad bin Yusuf al-Sanusi (w. 895 H/1490 M) adalah salah satu karya penting dalam studi akidah Ahlussunnah wal Jama'ah mazhab Asy'ariyah. Kitab ini menjadi rujukan dasar untuk memahami teologi Islam secara sistematis dan rasional.

Profil Imam Sanusi

Imam Sanusi adalah ulama kelahiran Aljazair yang menguasai ilmu kalam, fikih, dan tasawuf. Karyanya, termasuk Mukhtasar, banyak membahas pembelaan terhadap akidah Asy'ariyah dengan pendekatan logika dan dalil naqli.

Isi dan Pokok Ajaran Kitab

Poin-Poin Utama

  • Tauhid dan Sifat Allah: Penjelasan 20 sifat wajib, mustahil, dan jaiz bagi Allah, seperti wujud, qidam, dan baqa'.
  • Pembuktian Eksistensi Allah: Argumen rasional (burhan) tentang keberadaan Pencipta melalui observasi alam.
  • Kerasulan dan Nabi Muhammad: Kewajiban mempercayai semua nabi dan mukjizat kenabian.
  • Hari Akhir: Konsep kebangkitan, hisab, surga, dan neraka.
  • Penolakan Antropomorfisme: Menolak paham yang menyamakan Allah dengan makhluk (tajsim).

Metode Penulisan

Imam Sanusi menggabungkan dalil naqli (Al-Qur'an dan Hadis) dengan argumen logika (aqli), menjadikan kitab ini mudah dipelajari para pemula.

Signifikansi Kitab

Kitab ini menjadi kurikulum wajib di pesantren dan universitas Islam tradisional. Ia juga menjadi dasar untuk memahami karya-karya akidah tingkat lanjut, seperti Umm al-Barahin.

Penutup

Mukhtasar Imam Sanusi tidak hanya mengajarkan akidah, tetapi juga melatih pola pikir kritis dalam memahami agama. Kitab ini tetap relevan sebagai benteng moderasi beragama di era modern.

Referensi: Studi kitab Mukhtasar melalui syarah ulama seperti Dawud al-Fathani dan Ali al-Jabarti.

```

Monday, March 3, 2025

Kritikan Tajam Imam Al Ghazali terhadap Filsafat

 

13 Kritikan Imam Al-Ghazali Terhadap Filsafat

13 Kritikan Imam Al-Ghazali Terhadap Filsafat

"Banyak filsuf yang tersesat karena mengandalkan akal semata, tanpa bimbingan wahyu."
— Imam Al-Ghazali

1. Kekekalan Alam

Al-Ghazali menolak pendapat filsuf bahwa alam bersifat kekal. Menurutnya, alam diciptakan Allah dari ketiadaan (creatio ex nihilo).

2. Pengetahuan Tuhan yang Terbatas

Filsuf beranggapan Tuhan hanya mengetahui hal universal. Al-Ghazali menegaskan Tuhan mengetahui segala detail, termasuk partikular.

3. Penolakan Kebangkitan Jasmani

Filsuf menganggap kebangkitan hanya bersifat spiritual. Al-Ghazali menekankan kebangkitan fisik sesuai ajaran Islam.

4. Hukum Kausalitas

Kritik terhadap konsep sebab-akibat yang dianggap alami. Menurut Al-Ghazali, semua terjadi karena kehendak langsung Tuhan.

5. Penolakan Sifat Tuhan

Filsuf cenderung menafikan sifat Tuhan. Al-Ghazali mempertahankan sifat-sifat Allah seperti Maha Mengetahui dan Maha Kuasa.

6. Kekekalan Jiwa

Filsuf meyakini jiwa bersifat abadi secara mandiri. Al-Ghazali menyatakan jiwa diciptakan dan bergantung pada Tuhan.

7. Penolakan Keniscayaan Kenabian

Filsuf meragukan kebutuhan manusia pada nabi. Al-Ghazali menegaskan kenabian adalah keharusan untuk membimbing umat.

8. Penyangkalan Mukjizat

Filsuf menganggap mukjizat mustahil karena melawan hukum alam. Al-Ghazali menyatakan Tuhan berkuasa mengubah hukum tersebut.

9. Kesalahpahaman tentang Akhirat

Konsep kebahagiaan akhirat versi filsuf dianggap abstrak. Al-Ghazali mengutamakan deskripsi Al-Qur'an tentang surga dan neraka.

10. Ketergantungan Berlebihan pada Logika

Filsuf mengabaikan batas akal manusia. Al-Ghazali menekankan perlunya integrasi akal, hati, dan wahyu.

11. Tafsir Metaforis yang Ekstrem

Filsuf menafsirkan ayat Al-Qur'an secara metaforis hingga mengabaikan makna literal. Al-Ghazali menentang hal ini.

12. Merusak Aqidah Umat

Pemikiran filsuf dianggap membahayakan keyakinan awam. Al-Ghazali menyerukan perlindungan aqidah umat.

13. Menyebabkan Kekacauan Sosial

Filsafat yang skeptis dapat meruntuhkan tatanan masyarakat. Al-Ghazali memprioritaskan keharmonisan sosial.