Pages

Wednesday, December 16, 2015

Tarbiyah menurut etimologi dan terminologi

Secara ontologi Tarbiyah berasal dari kata Rabbaya – tarbiyah
Mempunyai arti memberi makan.
ورَبَّيْتُه تَرْبِيَةً: غَذَوْتُه[1]
تربي الولد: غذّاه وجعله يربو هذّبه[2] 
Yang artinya, tumbuh, bertambah besar, terdidik.
Menurut kamus Munawwir kata tarbiyah diartikan dengan pendidikan, pengasuhan dan pemeliharaan.[3]
Tarbiyah menurut Nizar memiliki arti mengasuh, bertanggung jawab, mengembangkan, memelihara, membesarkan, menumbuhkan, dan memproduksi. Baik aspek jasmaniah dan rohaniah. Makna tarbiyah mencakup semua aspek, yaitu aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik secara harmonis dan integral.[4]

Tabiyah itu mendidik secara menyeluruh oleh guru, orang tua atau lembaga pendidikan. Diranah tarbiyah anak dididik jasmaninya, kesehatannya, pertumbuhannya, akhlaknya, diberikan ilmunya, dan dibina potensinya sehingga menjadi seorang yang berguna di dunia dan akhirat. Jadi tidak hanya dididik dari satu aspek sahaja. Maka di ranah tarbiyah tercapai tujuan pendidikan dan guru harus menguasai aspek tarbiyah secara menyeluruh, bukan hanya di tuntut memahami materi sahaja, tapi guru bertanggung jawab atas pendidikan anak didik, akhlak anak didik dan jasmani anak didik tumbuh berkembang menjadi insan kamil. Ini adalah tujuan tarbiyah al-islamiyah ( التربية الإسلامية )



[1] Fairuzabadi, Al-Qamus Al-Muhith, (Bairut: Muassasah Ar-Risalah, 1986), hlm. 1659.
[2] Hudza Munjid, AL-Munjid fi Al-Lhughah wal I’lam, Cet: 39, ( Bairut: Darel Machreq, 2002), hlm. 2
[3] Ahmad Warson Munawwir, Al-Munawwir:Kamus Arab – Indonesia, (Surabaya: Progressif, 1997), hlm. 470.
[4] Ahmad Munjin Nasih, Lilik Nur Kholidah, Metode dan Teknik pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Bandung: Refika Aditama, 2009), hlm. 5.

No comments:

Post a Comment