Skip to main content

Tarbiyah menurut etimologi dan terminologi

Secara ontologi Tarbiyah berasal dari kata Rabbaya – tarbiyah
Mempunyai arti memberi makan.
ورَبَّيْتُه تَرْبِيَةً: غَذَوْتُه[1]
تربي الولد: غذّاه وجعله يربو هذّبه[2] 
Yang artinya, tumbuh, bertambah besar, terdidik.
Menurut kamus Munawwir kata tarbiyah diartikan dengan pendidikan, pengasuhan dan pemeliharaan.[3]
Tarbiyah menurut Nizar memiliki arti mengasuh, bertanggung jawab, mengembangkan, memelihara, membesarkan, menumbuhkan, dan memproduksi. Baik aspek jasmaniah dan rohaniah. Makna tarbiyah mencakup semua aspek, yaitu aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik secara harmonis dan integral.[4]

Tabiyah itu mendidik secara menyeluruh oleh guru, orang tua atau lembaga pendidikan. Diranah tarbiyah anak dididik jasmaninya, kesehatannya, pertumbuhannya, akhlaknya, diberikan ilmunya, dan dibina potensinya sehingga menjadi seorang yang berguna di dunia dan akhirat. Jadi tidak hanya dididik dari satu aspek sahaja. Maka di ranah tarbiyah tercapai tujuan pendidikan dan guru harus menguasai aspek tarbiyah secara menyeluruh, bukan hanya di tuntut memahami materi sahaja, tapi guru bertanggung jawab atas pendidikan anak didik, akhlak anak didik dan jasmani anak didik tumbuh berkembang menjadi insan kamil. Ini adalah tujuan tarbiyah al-islamiyah ( التربية الإسلامية )



[1] Fairuzabadi, Al-Qamus Al-Muhith, (Bairut: Muassasah Ar-Risalah, 1986), hlm. 1659.
[2] Hudza Munjid, AL-Munjid fi Al-Lhughah wal I’lam, Cet: 39, ( Bairut: Darel Machreq, 2002), hlm. 2
[3] Ahmad Warson Munawwir, Al-Munawwir:Kamus Arab – Indonesia, (Surabaya: Progressif, 1997), hlm. 470.
[4] Ahmad Munjin Nasih, Lilik Nur Kholidah, Metode dan Teknik pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Bandung: Refika Aditama, 2009), hlm. 5.

Comments

Popular posts from this blog

PERBEDAAN ANTARA PENILAIAN PROGRAM PENDIDIKAN, PROSES BELAJAR MENGAJAR, DAN HASIL BELAJAR.

Dalam penilaian Pendidikan, mencangkup tiga sasaran utama yakni penilaian program pendidikan, penilaian proses belajar mengajar   dan penilaian hasil-hasil belajar. Keberhasilan pengajaran tidak hanya dilihat dari hasil belajar yang dicapai oleh siswa, tetapi juga dari segi prosesnya. Hasil belajar pada dasarnya merupakan akibat dari suatu proses belajar. Ini berarti optimalnya hasil belajar siswa tergantung pula pada proses belajar siswadan proses mengajar guru. Oleh sebab itu, perlu dilakukan penilaian terhadap proses belajar-mengajar. Penilaian proses merupakan penilaian yang menitikberatkan sasaran penilaian pada tingkat efektivitas kegiatan belajar mengajar dalam rangka pencapaian tujuan pengajaran. Penilaian proses belajar mengajar menyangkut penilaian terhadap kegiatan guru, kegiatan siswa, pola interaksi guru-siswa dan keterlaksanaan proses belajar mengajar.

Bacaan Sebelum Shalat Witir

ü     اوتروا ومجدوا وعظموا شهر الصيام رحمكم الله @ لا إله إلا الله ، وحده لا شريك له ، له الملك ، وله الحمد ، يحيي ويميت،  وهو على كل شيء قدير.... ü     اللهم صل على سيدنا محمد @ صلى الله عليه وسلم. ü     اللهم صل على سيدنا ونبينا وحبيبينا وشفيعنا وذخرنا ومولانا محمد @ صلى الله عليه وسلم.

Cerita Bagus dari Kitab Uquudu Lujain Fii Bayaani Huquuzzaujaini

Di baghdad ada seorang laki laki menikah dengan anak puteri pamannya sendiri. Dalam pernikahan itu ia berjanji tidak akan menikah lagi dengan wanita lain. Suatu hari ada seorang perempuan datang (belanja) ke tokonya. Ia meminta lelaki itu untuk menikahi dirinya. Lelaki itupun bercerita apaadanya, bahwa dia telah mengikat janji dengan  istrinya (anak pamannya)untuk tidak akan kawin lagi dengan wanita lain.