Skip to main content

Posts

Utama Shalat di Awal Waktu

Recent posts

Love Of The World

  Love of the World: Imam Al-Ghazali's Timeless Wisdom for the Modern Heart Love of the World: Imam Al-Ghazali's Timeless Wisdom for the Modern Heart [Image suggestion: Calligraphic artwork of the word "Dunya" (world) with spiritual symbols] In an age where success is measured by material accumulation and social media feeds overflow with displays of luxury, the human heart finds itself in a peculiar conflict. We chase after worldly possessions, status, and pleasures, yet often feel an inexplicable emptiness even after obtaining them. This paradox was addressed with remarkable clarity over nine centuries ago by one of Islam's greatest scholars and spiritual masters, Imam Abu Hamid Al-Ghazali (1058-1111 CE). His penetrating analysis of "hubb al-dunya" — love of the world — remains startlingly relevant for our contemporary lives. Al-Ghazali, often called "Proof of Islam" (Hujjat al-Islam), dedicated his life to understanding the h...

Kesadaran Spritual dan Transformasi

  Kesadaran Islam Menurut Imam Al-Ghazali | Blog Spiritual Kesadaran Islam Menurut Imam Al-Ghazali Menggali Konsep Kesadaran Spiritual dan Transformasi Diri dalam Pemikiran Sang Hujjatul Islam Penulis: Ahmad Faqih 15 Ramadan 1445 H Tasawuf, Filsafat Islam, Spiritualitas Imam Al-Ghazali, dikenal sebagai Hujjatul Islam, memberikan kontribusi mendalam dalam pemikiran Islam, terutama terkait kesadaran spiritual. Karyanya, Ihya Ulumuddin , menjadi rujukan penting untuk memahami konsep kesadaran dalam Islam yang tidak hanya bersifat ritual tetapi juga transformatif bagi jiwa. Pengertian Kesadaran dalam Perspektif Al-Ghazali ...

Kesadaran Spritual dan Transformasi Diri

  Kesadaran Islam Menurut Imam Al-Ghazali | Blog Spiritual Kesadaran Islam Menurut Imam Al-Ghazali Menggali Konsep Kesadaran Spiritual dan Transformasi Diri dalam Pemikiran Sang Hujjatul Islam Penulis: Ahmad Faqih 15 Ramadan 1445 H Tasawuf, Filsafat Islam, Spiritualitas Imam Al-Ghazali, dikenal sebagai Hujjatul Islam, memberikan kontribusi mendalam dalam pemikiran Islam, terutama terkait kesadaran spiritual. Karyanya, Ihya Ulumuddin , menjadi rujukan penting untuk memahami konsep kesadaran dalam Islam yang tidak hanya bersifat ritual tetapi juga transformatif bagi jiwa. Pengertian Kesadaran dalam Perspe...

Sebuah Dilema ketika Seseorang Berbuat Kebajikan

  # Kebajikan: Kapan Harus Ditampakkan dan Kapan Harus Disembunyikan? Panduan Imam Al-Ghazali Dilema Spiritual: Menampakkan atau Menyembunyikan Kebaikan? Dalam kehidupan beragama, kita sering dihadapkan pada pertanyaan praktis: apakah lebih baik menampakkan amal kebajikan atau menyembunyikannya? Di era media sosial, pertanyaan ini menjadi semakin relevan. Imam Al-Ghazali (1058-1111 M), dalam magnum opus-nya Ihya' Ulum al-Din , memberikan panduan bijak yang tidak hitam-putih, namun penuh pertimbangan spiritual dan sosial. Bagi Al-Ghazali, tujuan utama setiap amal adalah mencari ridha Allah (mardhatillah) . Namun, manusia hidup dalam masyarakat, dan tindakannya memiliki dimensi sosial. Oleh karena itu, beliau tidak serta-merta menyatakan semua kebaikan harus disembunyikan, atau semua harus ditampakkan. Ada hikmah dan konteks yang perlu dipertimbangkan. Prinsip Dasar: Keikhlasan sebagai Poros Al-Ghazali menegaskan bahwa keikhlasan (ikhlas) adalah jiwa d...

What is Sum'ah?

  # Sum'ah: The Silent Killer of Deeds – An Imam Al-Ghazali Perspective In the age of social media, where every act of kindness, prayer, or charity can be instantly broadcasted, a classical spiritual disease has found a terrifyingly fertile new ground: Sum'ah . What is it, and why did Imam Al-Ghazali warn so vehemently against it? Let's delve into the heart of this subtle sin that can hollow out our worship. What is Sum'ah? In Islamic spirituality, Sum'ah (سمعة) is often paired with its close relative, Riya' (رياء). While Riya' is performing acts of worship to be seen by people, Sum'ah is the desire for one's good deeds to be heard about and for one's reputation to spread. It is the pursuit of fame, recognition, and a virtuous reputation as a motive for religious action. Imam Al-Ghazali, in his masterpiece Ihya' Ulum al-Din , dissects this as a disease of the heart that corrupts the very essence of faith. "The seeker of fa...

Melacak Akar Pengkhianatan dan Kezaliman

  الغدر والضيم dalam Pandangan Etika Ibnu Miskawayh: Melacak Akar Pengkhianatan dan Kezaliman Oleh: [Elm7bareki] Tanggal: 16 Desember 2025 Kategori: Filsafat Islam, Akhlak, Refleksi --- Dalam kehidupan yang sering kali diwarnai oleh konflik dan persinggungan kepentingan, dua penyakit moral yang terus menggerogoti keutamaan manusia adalah الغدر (al-ghadr - pengkhianatan) dan الضيم (al-dhaym - kezaliman/penindasan). Keduanya bukan sekadar pelanggaran sosial biasa, melainkan gejala dari ketidakseimbangan jiwa yang dalam. Untuk memahami akarnya, kita dapat merujuk pada pemikiran filsuf etika Muslim abad ke-10, Ibnu Miskawayh (932–1030 M), dalam mahakaryanya, Tahdzib al-Akhlaq wa Tathhir al-A’raq (Pembersihan Akhlak dan Penyucian Watak). Siapa Ibnu Miskawayh? Ibnu Miskawayh adalah seorang pemikir multidisipliner yang berperan sebagai pustakawan, tabib, sekretaris, dan filsuf di istana Buwaihi. Pendekatannya yang unik terhadap etika bersifat teleologis dan eudaimonistik—yakn...