Metode Tanya Jawab
ditulis Oleh Irma
Tiga
komponen utama pendidikan adalah
siswa,guru ,dan kurikulum (UU nomor 2 tahun 1989 tentang sistem pendidikan
nasional, yang kemudian diganti dengan UU Nomor 2 Tahun 2003
Guru
sebagai ujung tombak pelaksana kurikulum, kurang diberdayakan .Mereka mestinya
diberi berbagai pelatihan retraining, reedukasi, dan semacamnya, agar memahami
kurikulum yang bagus. Kita lupa
memperhatikan kesiapan guru untuk berubah dalam aspek pola pikirnya, filosofinya,
dan komitmennya .(Prof. Suyanto, ph.d, Rektor Universitas
Negeri Yogyakarta)
1. Apa
tajuk buku yang anda baca ini? Begitu pentingkah buku ini ditulis dan anda baca ?
Ditulis dalam bentuk modul
sederhana untuk materi kuliah yang disampaikan kepada
mahasiwa yang sedang menuntut mata kuliah ini dilembaga
pendidikan tenaga kerjaan kependidikan (LPTK).
Dalam proses penulisan buku lain, tentu saja
penulis juga telah menambahkan banyak materi lain yang sedang sssberkembang
dalam dunia pendidikan ,baik di tanah air maupun di negara lain .oleh karena
itu ,bagi penulis, buku ini merupakan dokumentasi hasil kegiatan penulis dalam
pelatihan, seminar atau lokakarnya pendidikan.
Dapat dilihat dari sudut pembaca menilai buku
ini penting karena untuk menambah bekal
ilmu sesuai dengan bidang pekerjaan yang
telah ditekuni pada saat ini atau bidang pekerjaan yang akan di terjuni kelek
setelah menamatkan kuliah di LPTK. Sudah tentu banyak mahasiswa dan pembaca
pada umumnya yang memerluhkan buku referensi seperti ini.
2. Apa
garis besar isi buku ini? Apa kaitannya dengan kurikulum di Indonesia yang
menyusunannya telah diserahkan kepada sekolah?
Garis besar isi buku ini memberikan dasar-dasar
teoritis tentang kurikulum dan penerapannya , serta pengembangan materi
pembelajaran pada khususnya yang disajikan dalam proses belajar mengajar di
dalam kelas, dalam mata pelajaran yang di lampu oleh guru .
Sebagaimanayang telah kita
ketahui, penyusunan kurikulum kurikulum di Indonesia dewasa ini telah di
serahkan kepada pendidikan . pihak pemerintah (kementrian pendidikan nasional
)hanya menyusun standar isi kurikulum tersebut , sebagaimana telah diamanakan
dalam PP Nomor 19 2005 tentang Standar
Nasional pendidikan , yang kemudian dijabarkan ke dalam permendiknas .
kurikulum yang di gunakan oleh guru di sekolah sekarang kenal dengan nama
kurikulum tingkat santuan pendidikan
(KTSP).
3. Modul
apa saja yang akan dibahas dalam bagian pertama buku Tanya jawab ini?
Yang akan di bahas bagian pertama buku ini
adalah sebagai berikut.
-
Pendahuan
-
Kurikulum dan sistem
pendidikan nasional
-
Pengertian kurikulum
-
Definisi kurikulum
-
Komponen kurikulum
-
Hubungan kurikulum , pengajaran , dan tujuan pendidikan
-
Macam –macam kurikulum
-
UTS (Ujian Tengah Semeste).
4. Untuk
siapakah sebenarnya buku ini ?
Mahasiswa dituntut untuk mempelajari
dasar-dasar teoritis tentang kurikulum dan dasar-dasar praktik penerapan dalam
pengembangan materi pembelajaran yang akan disajikan dalam proses pembelajaran
di dalam kelas. Kita menyakini bahwa
keterlibatan orang tua siswa dan masyarakat dalam meningkatan mutu pendidikan
disekolah akan sangat memerluhkan pemahaman tentang apa sebenarnya yang akan
diajakan kepada putra-putrinya di sekolah. Orang tua dan masyarakat harus
bekerja sama secara sinergis dengan sekolah untuk meningkatkan hasil belajar
siswa di sekolah, melalui pelaksanaan kurikulum itundi sekolah.
5. Apakah
tujuan penulisan buku ini hanya ditujukan untuk para mahasiswa calon guru?
Pada awalnya , sasaran utama penulisan buku
ini memang untuk mahasiswa calon guru, sebagaimana telah dijelaskan dalam
pertanyaan sebelumnya . namun sasaran lain yang tidak kalah pentingnya adalah
untuk para guru dan kepada sekolah . dalam hal ini penulis perluh mengingatkan
kepada para pembaca tentang pesan yang sangat penting dari mr Muhammad yamin
kepada kita bahwa “jalan terpenting untuk mempertinggikan mutu sekolah-sekolah
itu ialah mempertinggikan mutu pendidikannya”. Pesan itu terutama ditujukan kepada para penanggung jawab dalam
dunia pendidikan, khususnya yang mengurus tentang pendidik dan tenaga kependidikan.
6. Begitu
pentingkah upaya peningkatan kompetensi guru dan calon guru itu?
Begitu penting upaya peningkatan
kompetensi guru. Hal itu di pesankan oleh Mr . Muhammad yamin , dan bahkan dipramasyarakatkan oleh
fuad Hassan, kedua-duanya menyatakan tentang pentingnya factor kualitas guru
dapat lebih meningkatkan profesionalisme guru. Para guru diharapkan
meningkatkan, bukan saja kualifikasi akademiknya , tetapi juga meningkatkan
kopetensinya.
7. Apakah
kompetensi guru itu?
Para guru dan calon guru harus memiliki
empat standar kompetensi guru, yaitu: (1)kompetensi pedagogis (2) kompetensi
kepribadian , (3) kompetensi social , dan (4) kompetensi professional .
8. Dapatkan
diberikan contoh kompetensi dan kesejahteraan guru di Negara lain di masa lalu?
Kompetensi dan kesejahteraan guru di
negeri paman sam pada zaman dahulu sebenarnya ternyata juga mengalami kondisi
yang sama dengan nasib guru di indonesia , pada tahun 1864, profil guru dari
Negara bagian illionis di Amerika
serikat di gambarkan memiliki “ little brain and less money” artinya dengan “otak kosong dan kantong
melompong”. Sebutan tersebut menunjukan masih rendahnya kualifikasi akademik
dan kompetensi guru , serta kesejahteraan guru di negari paman sam pada masa
itu. Karena kualifikasi yang masih rendah itu. Maka kantongnya juga masih
melompong. Hal yang sama juga terjadi dengan kondisi guru di Indonesia pada
tahun 60-an , yang pada saat itu banyak guru SD yang terpaksa harus
mencari pekerjaan sambilan, seperti
menjadi tukang becak dan atau tukang ojek, dengan tujuan agar dapurnya bias
tetap mengepul. Akibatnya lahirlah sebutan untuk guru yang menyakitkan itu,
yang di Indonesia mirip dengan ungkapan yang lebih kurang memiliki makna yang
sama , yakni “ wagu tur kuru” wagu
artinya kurang dapat menempatkan diri , karena rendahnya ilmu pengetahuan dan
kemampuannya. Kuru artinya kurus , bukan karena sakit ,tetapi lebih karena kekurangan gizi.
9. Mengapa
buku modul ini disusun dengan pendekatan Tanya jawab?
Pengalaman selama mengajar di LPTK penulis
memperoleh kesan bahwa untuk mengajarkan ilmu-ilmu yang baru mereka kenal,
kelihatannya mahasiswa memang lebih mudah dan menyukai jika ilmu baru mereka peroleh ini jika materi
kuliahnya di berikan dalam bentuk tanyak jawab . mengingat keterbatasan waktu
belajar di dalam proses pembelajaran di dalam kelas, akibatnya banyak mahasiswa
tidak cukup hanya mendapatkan materi kuliah di dalam kelas. Tentuh saja, mereka ingin menambah ilmunya dengan membacanya
sendiri materi kuliah itu di mana saja dan kapan saja mereka memiliki
kesempatan membaca. Oleh karena itu , agar lebih praktis , maka tidak ada
salahnya jika penulis mencoba untuk menulisnya dalam bentuk Tanya jawab .
10. Apa
harapan penulis kepada para pembaca?
Terus terang
penulis sangat berharap respons dari pembaca tentang mamfaat penulisan buku
Tanya jawab ini. Apakah materinya kurang banyak , atau penjelasannya kurang
mendalam, atau justru penjelasannya terlalu bertele-tele , atau apa saja kesan
yang pembacaperoleh setelah membaca buku ini. Respons dari pembacaakanakan sangat penulis perluhkan untuk
menyempurnakan buku ini. Tidak ada
harapandari penulis, kecuali agar buku dapat di sempurnakan di masa
mendatangkarena itu dapat lebih bermamfaat bagi para mahasiswa dan bagi siapa saja yang akan menambah
pengetahuan tentang kurikulum.